Jumat, 18 April 2014

Sejarah Adanya Semur Daging

Sejarah menunjukkan bahwa hidangan dengan merebus daging di Indonesia telah dikenal sejak abad ke-9 Masehi di Jawa kuno. Hal ini dapat dilihat dari beberapa prasasti, dan relief candi di Jawa yang memberitahu"Ganan, hadanan prana wdus"atau kerbau dan kambing disajikan dengan sayuran. Namun, apakah kerbau dan daging kambing yang disebutkan dalam catatan ini adalah piring yang sama seperti semur saat ini masih belum pasti.

Selama berabad-abad Indonesia telah menarik pedagang dunia untuk sumber daya alamnya. Eksotis rasa rempah-rempah Indonesia seperti pala, cengkeh dan kayu manis telah menarik pedagang. Pedagang asing dan imigran masing-masing membawa budaya mereka, yang secara bertahap menyatu dengan budaya Indonesia sehari-hari. Asimilasi ini telah mengembangkan campuran tradisi nusantara , termasuk kuliner. The kolonial Belanda Eropa diyakini membawa teknik rebus dan mengkombinasikannya dengan rempah-rempah lokal dan manis kecap lokal (kecap manis). Rasa tertentu dari rempah-rempah Indonesia dikombinasikan dengan berbagai teknik pengolahan makanan asing telah menghasilkan penciptaan hidangan unik seperti semur, yang ada sejak 1600.

Berabad-abad interaksi antara Belanda dan Indonesia telah memberikan kontribusi bagi perkembangan rasa rebusan. Rebus Jawa yang di awal menjabat sebagai menu utama dalam perjamuan Belanda berasal dari kata'smoor'( bahasa Belanda:'rebusan'.Smoor dalam bahasa Belanda berarti makanan yang telah direbus dengan tomat dan bawang dalam proses masak yang lama. Salah satu dokumen lengkap tertua dan paling resep masak di Hindia Belanda, Groot Nieuw Oost - Indisch Volledig Kookboek diterbitkan pada tahun 1902, berisi enam resep rebusan (smoor Ajam I, Ajam smoor II, smoor Ajam III, smoor Bandjar van Kip, smoor Bantam van Kip, Solosche smoor van Kip). Buku ini menegaskan bahwa smoor rebusan kemudian adalah metode memasak dapur dikembangkan di Hindia Belanda (Indonesia) dengan Eurasia

Seiring waktu, semur dimasukkan ke tradisi Indonesia dan disajikan dalam berbagai acara tradisional. Jawa dengan preferensi mereka mempunyai hidangan manis telah disukai seperti resep semur daging dan menganggapnya sebagai bagian dari masakan Jawa. Orang Betawi di Jakarta telah mengadopsi semur sebagai bagian dari tradisi mereka yang selalu disajikan saat Lebaran, pernikahan, dan setiap perayaan penting. Tidak hanya budaya Betawi, semur juga sering muncul di acara-acara perayaan di berbagai belahan nusantara seperti Kalimantan dan Sumatera,dengan rasa dan penampilan yang sesuai dengan selera lokal.

Pada awalnya, semur dikaitkan dengan daging sapi yang diolah dalam saus cokelat tebal. Namun kemudian berkembang menjadi berbagai bahan dan resep ; lidah sapi, daging kambing , ayam, telur, juga untuk produk nabati, seperti tahu , tempe, terong , dan lain-lain. Semur telah menjadi hidangan sehari-hari yang disajikan di rumah tangga Indonesia dan dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Semur mungkin disajikan secara individual dengan nasi, atau sebagai bagian dari makanan yang seluruhnya lengkap  yang disajikan prasmanan atau sebagai salah satu lauk di tumpeng, nasi uduk atau nasi rames.

Publish by resep masakan